Semakin tua, aku semakin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi bagiku yang pertama bangun di pagi hari, atau mungkin juga karena perasaan gembira sebab tidak perlu masuk kerja hari ini. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan bagiku.
Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku untuk bangun dan ke dapur untuk membuat secangkir kopi hangat. Apa yang bermula dari suatu hal biasa yang kulakukan di Sabtu pagi hari itu, berubah menjadi saat yang tak terlupakan dalam hidupku. Beginilah kisahnya…
Aku putar channel radioku untuk mendengarkan suatu acara berita pagi, sambil menikmati kopi. Dan terlintas dalam sebuah bincang-bincang pagi, terdengar suara seseorang yang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara dengan seseorang mengenai teori “seribu kelereng” miliknya.
Aku tertarik dan ingin mendengarkan lebih lanjut. “Tom, sepertinya kamu memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakin mereka menggajimu cukup baik, tapi sangat sayang sekali kamu harus meninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit dipercaya kok ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan kamu tak sempat menonton pertunjukan tarian putrimu”.
Ia melanjutkan, “Tom, Biar kuceritakan sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus aku lakukan dalam hidupku”. Lalu mulailah ia menerangkan teori “seribu kelereng” nya.
”Suatu hari aku sedang duduk dan ....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Kamis, 24 Juli 2014
Rabu, 23 Juli 2014
ASAL USUL HARI CENGBENG
Cheng Beng, Hari Penghormatan Leluhur
Setiap tanggal 4 atau 5 April, menurut tradisi Tionghoa, adalah hari Cheng Beng (Mandarin: Qingming). Di mana menurut tradisi Tionghoa, orang akan beramai-ramai pergi ke tempat pemakaman orang tua atau para leluhurnya untuk melakukan upacara penghormatan. Biasanya upacara penghormatan ini dilakukan dengan berbagai jenis, misalnya saja membersihkan kuburan, menebarkan kertas sampai dengan membakar kertas yang sering dikenal dengan Gincua (mandarin: Yinzhi=kertas perak).
Cheng beng adalah salah satu dari 24 Jieqi yang ditentukan berdasarkan posisi bumi terhadap matahari. Pada Kalender Gregorian AWAL (bukan akhir!) Cheng beng jatuh pada tanggal 5 April atau 4 April. Bila kita artikan kata Cheng beng, maka Cheng berarti cerah dan Beng artinya terang sehingga bila digabungkan maka Chengbeng berarti terang dan cerah.
Saat Chengbeng ideal untuk berziarah dan membersihkan makam karena cuaca yang bagus (cuaca cerah, langit terang). Apalagi pada jaman dahulu lokasi pemakaman cukup jauh dari tempat pemukiman. Bahkan bila ada orang yang tinggal jauh dari kampung halamannya, mereka akan berusaha untuk pulang ke kampung halamannya, khusus untuk melakukan upacara penghormatan para luluhur.
Sejarah Cheng Beng
Sejarah Cheng beng dimulai sejak dulu kala dan sulit dilacak kapan dimulainya.
Pada dinasti Zhou, awalnya tradisi ini merupakan suatu upacara yang berhubungan dengan musim dan pertanian serta pertanda berakhirnya hawa dingin (bukan cuaca) dan ....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Selasa, 15 Juli 2014
Tak Seindak Yang Dibayangkan
Pica berapa bos…?
Nyonyor pe hanya 3 gram.
Lumayan itu bos, torang empat orang selama satu bulan ba kerja
hanya dapat 5 gram. Huuuuhhhh…. Susah memang hidup ini pe.
Itu adalah sepenggal percakapan
dua orang penggali tambang, Nampak mereka mengeluh akan susahnya kehidupan.
Hidup tak semudah membalikkan telapak tangan tapi butuh pengorbananan dan kerja
keras.
Membicarakan persoalan hidup
memang tak pernah ada habisnya sehinga sangat banyak tulisan-tulisan mengangkat
persoalan ini, bahkan para musisi juga
banyak mengusung tema kehidupan untuk lagu-lagu mereka.
Tak seindah yang kita bayangkan,
percaya atau tidak begitulah kenyataannya perjalanan hidup penuh dengan
ranjau-ranjau derita yang harus ditaklukan. Ibarat perang untuk menang
diperlukan strategi serta perencanaan yang matang hiduppun demikian. Dalam
hidup pemenang akan tampil sukses menjadi si kaya.
Tak sedikit contoh yang bisa kita
lihat tentang perjuangan untuk menaklukan hidup. Orang yang dulunya takpunya
apa-apa tiba-tiba menjadi kaya raya dan orang yang dulunya kaya tiba-tiba jadi
miskin. Tentu saja kita tidak akan pernah lupa sang pemilik perusahaan mobil
timor "Tomi Soeharto" tapi sekarang lenyap seperti hialang ditelan
bumi dan pasti tak ada yang takkenal Karni Ilyas pelamar kerja yang ditolak
karena tidak memiliki ijazah sarjana kini menjadi pemandu acara televisi
terlaris di Indonesia.
Saking kerasnya hidup takjarang
orang berputus asa lalu melarikan diri pada hal-hal negatif untuk menghindari
kejamnya rimba kehidupan berharap melupakan persoalan hidup yang membebaninya.
Bahkan ada juga yang sampai nekat mengakhiri hidupnya sendiri.
Tentu saja masi hangat diingatan
kita beberapa bulan lalu media ramai memberitakan seorang ibu yang berusaha
bunuh diri serta meracuni anak-anaknya karena tak tahan dengan penderitaan
hidup yang dialaminya.
Mari menyusun strategi, mantapkan taktik dan matangkan rencana takklukan hidup ini dan jadilah pemenang.
Ispirasiku
Usman Hasan |
Sebagai pemula dalam tulis-menulis mungkin nantinya blog ini akan berisi catatan-catatan yang jauh dari kata berbobot. Tapi bagiku itu bukan masalah karena meskipun tulisan-tulisanku jelek toh dunia tak akan kiamat, malam masih tetap berganti siang, pacarku juga tetap setia.
Langganan:
Postingan (Atom)